Wednesday, March 16, 2011

Nikmat Bersyukur

Nikmat Bersyukur
Peserta mengetahui makna syukur rukmat secara bahasu maupun istilah Peserta memahami pentingnya syukur nikmat
F Peserta mengetahui cara bersyukur
F Peserta mengetahui hal-hal yang dapat mengubah nikmat menjadi naqmah (siksaan)
METODE PENDEKATAN
F Ceramah dan Diskusi
RINCIAN BAHASAN
Makna Syukur Nikmat
Syukur secara bahasa adalah berterima kasih. Menurut istilah syukur adalah memberikan pujian kepada yang memberi kenikmatan dengan sesuatu yang telah diberikan kepada kita berupa perbuatan ma’ruf, dalam pengertian tunduk dan berserah diri kepadaNya.
Pentingnya Syukur Nikmat
· Syukur adalah wasiat perlamu yang disampaikan Allah SWT kepada manusia. Setelah manusia mampu berpikir, Allah memerintahkannya untuk bersyukur kepadanya dan kepada kedua orang tuanya [31:14 ; 2:172 ; 17:3 ; 27:19].
· Allah memberiknn pujian kepada hambaNya yang tidak pernah lalai dalam mensyukuri nikmatNya [6:53 ; 3:145].
· Akan menambah kuatnya iman dan kenikmatan [14:7].
· Allah tidak nkan menyiksa orang-orang mukmin yang senantiasa bersyukur [4:147].
· Allah tidak menyukai orang yang mensyukuri nikmat dan mencla orang-orang yang tidak mensyukuri nikmat [2:152; 100:6 ; 76:3,4]. “Hendaklah tiap orang dari kalian berhati yang bersyukur dan lisan yang mengingat (HR Turmudzi dan Ibnu Majah). Sesungguhnya Allah ridho kepada seorang hamba yang setiap makan dan minumnya memuji Allah ( atas karunia yang diberikan Allah kepdanya).
Cara Bersyukur
1. Syukur yang dilakukan dengan hati (Syukur Qolby)
Yaitu mengakui nikmat-nikmat Allah dan mencintaiNya. “Mengingat kenikmatan akan berpengaruh (membekas) pada kecintaannya kepada Allah Azza wa jalla”. (HR Abu Sulaimun Al-Wasithiy).
2. Syukur yang dilakukan oleh lisan (Syukru Lisan),
Yaitu memuji kepadaNya dan atas anugerah yang dilimpahkanNya [93:11]. Selain itu mempunyai kesadaran untuk menyatakan bahwa nikmat itu datang hanya dari sisi Allah [16:53].
3. Syukur yang dilakukan oleh anggota badan (Syukru Jawarih),
Yaitu dengan menggunakan anggota tubuh/melakukan aktivitas dalam rangka tunduk kepadanya dan ditujukan hanya untuk memperoleh keridhoanNya. Juga dengan meniahalkan segala bentak kemaksiatan serta mempersembahkan dan menundukkan kenikmatan yang dilimpahkan Allah untuk menaatiNya dan memperoleh keridhoanNya. Bersyukur kepada Allah harus tercermin dalan hati, urusan dan anggota tubuh, karena dengan hati itulah kita merasakan, mengetahui, menyambut, dan membicarakan nikmat-nikmat Allah.
Nikmat bisa berubah menjadi Naqmah (siksaan)
Nikmat bisa menjadi naqmah karena berbagai perkara, antara lain;
1. Jika kita melakukan kemaksiatan dan berbuat dosa, yaitu membalas nikmt Allah dengan hal-hal yang dimurkaiNya [30:41 ; 4:79J.
2. "Seorang hamba pada hari kiamat tiada melangkahkan kedua kakinya, sehingga ditanyakan kepadanya empat perkara, yaitu tentang umurnya, dihabiskannya untuk apa, tentang ilmunya, diamalkan untuk apa, tentang hartanya, dari mana diperolehnya dan untuk kepentiugan apa dihabiskan, serta masa muda dihabiskan untuk apa" (HR.Turmudzi)
3. Meyakini bahwa yang dimilikinya bukan dari Allah tapi atas usahanya sendiri atau dari selain Allah [28:78; 16:53-54, 84]
4. Sikap sombong, merasa diri lebih mampu dari orung lain sehingga ia mencela orang lain dan membangga-banggakan apa yang dimilikinya, baik harta, sawah ladang, ilmu, atau kedudukan [104:1-3].
5. Tidak menunaikan hak-hak Allah.
6. Bila kita memiliki ilmu walaupun sedikit, hendaklah tetap kita ajarkan kepada orang lain. Bila kita mempunyai harta walaupun sedikit, hendaknya kita infakkan, karena dalam harta itu ada hak-hak orang lain [70:24-25J ,

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites